Keutamaan air zamzam

Air Zamzam memiliki keutamaan yang sangat besar karena keberkahan yang terkandung di dalamnya, maka oleh karena itu, banyak di antara kaum muslimin yang berlomba-lomba untuk membawanya dari tanah suci ketika kembali dari ibadah haji atau umroh. Namun apa saja keutamaan yang terkandung di dalam air zamzam?

  1. Pertama : Air zamzam merupakan sebab makmur dan hijaunya Kota Mekkah.

  2. Pada saat kedatangan Ibrahim bersama istrinya Hajar dan anaknya Isma’il -alaihimussalaam- ke Mekkah pertama kali. Mekkah pada saat itu sangat tidak layak untuk dihuni, tidak ada sumber air dan kehidupan sama sekali, hingga Allah pancarkan air zamzam bagi Isma’il dan ibunya -‘alaihimassalaam-. Hingga datang kabilah dari Yaman yang bernama “Jurhum” dari Bani Qohthon dan mendiami Mekkah, yang mana di kemudian hari Isma’il -‘alaihissalaam- akan menikahi wanita dari kabilah tersebut.

  3. Kedua : Air zamzam merupakan nikmat dan manfaat yang paling nyata di Al-Bait Al-haram.

  4. Allah -subhanahu wa ta’aala- berfirman:

    وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ

    “Dan serulah manusia untuk berhaji, maka akan berdatangan kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta, mereka datang dari segala penjuru yang jauh. Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka” (QS Al-Hajj : 27-28)

    Dan termasuk dari manfaat yang disebutkan di ayat ini adalah air zamzam beserta keberkahan yang terkandung di dalamnya. Dengan izin Allah kemudian berkah air zamzam banyak manusia yang meminta disembuhkan penyakitnya, memohon agar Allah mengabulkan permintaannya, baik yang bersifat duniawi dan ukhrowi.

  5. Ketiga : Air zamzam adalah air terbaik di muka bumi.

  6. Sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- melalui sahabat Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhu-: Rasulullah -shallahu ‘alaihi wa sallam- telah bersabda:

    خَيرُ مَاءٍ عَلَى وَجهِ الأَرضِ مَاءُ زَمزَم، فِيهِ طَعَامُ الطُّعمِ وَشِفَاءُ السُّقمِ

    “Air terbaik di muka bumi adalah air zamzam, air ini bisa mengenyangkan dan menyembuhkan penyakit.” (HR At-Thobroni di al-kabiir no 11167 dan di al-Aushoth no 3912 dan 8129, sanadnya dinyatakan shahih oleh Al-Mundziri, Al-Haitsami (Majma’Az-Zawaaid 3/286), Ibnu Hajar, dan Al-Albani di as-Shahihah no 1056)

  7. Keempat : Air zamzam telah diberkahi dengan ludah Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang mulia.

  8. Dari sahabat yang mulia Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhu- beliau berkata:

    جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى زَمْزَمَ، فَنَزَعْنَا لَهُ دَلْوًا، فَشَرِبَ، ثُمَّ مَجَّ فِيهَا، ثُمَّ أَفْرَغْنَاهَا فِي زَمْزَمَ

    “Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- datang ke sumur zamzam, maka kami menimba seember air untuk Beliau, kemudian beliau meminum darinya, lalu beliau menyembur air dari mulut beliau ke ember tersebut, lalu kami tumpahkan ember tersebut ke sumur zamzam” (HR Ahmad no 3526 dengan sanad yang shahih)

    Dan dari hadits ini kita telah mengetahui dengan pasti bahwa ludah Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah bercampur dengan air zamzam sehingga menambah keberkahan yang terkandung di dalamnya. Selain itu, hadits ini juga menunjukkan kasih sayang Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada ummatnya yang datang setelahnya sampai hari kiamat, yang mana mereka tidak bisa mendapatkan keberkahan ludahnya secara langsung, akan tetapi melalui air zamzam, semua ummatnya akan dapat merasakan keutamaan tersebut.

  9. Kelima : Air zamzam mengandung gizi

  10. Dalam kisah Hajar dan Isma’il -‘alaihimassalaam-, ketika mereka ditinggalkan oleh Ibrahim di tengah padang tandus tanpa perbekalan yang cukup. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an, Allah -subhaanahu wa ta’ala- berfirman:

    رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ

    “Wahai Rabb kami, sesungguhnya aku telah anak cucuku di lembah yang tidak ada tanaman di sisi rumahmu yang haram.”

    Akan tetapi atas izin Allah kemudian air zamzam yang terpancar dari tanah, Hajar dapat bertahan hidup bahkan dapat menyusui anaknya Isma’il hanya dengan memperoleh gizi dari air zamzam.

    Demikian juga dalam kisah Abu Dzar radhiallahu ánhu, ketika Nabi bertemu dengan beliau yang sudah lama bersembunyi tinggal di masjidil haram, Nabi berkata kepadanya, مَتَى كُنْتَ هَاهُنَا؟ “Sejak kapan engkau di sini?”. Beliau menjawab, قَدْ كُنْتُ هَاهُنَا مُنْذُ ثَلَاثِينَ بَيْنَ لَيْلَةٍ وَيَوْمٍ “Aku di sini semenjak 30 hari”. Nabi berkata, فَمَنْ كَانَ يُطْعِمُكَ؟ “Siapakah yang memberimu makan?”. Beliau menjawab, مَا كَانَ لِي طَعَامٌ إِلَّا مَاءُ زَمْزَمَ فَسَمِنْتُ حَتَّى تَكَسَّرَتْ عُكَنُ بَطْنِي، وَمَا أَجِدُ عَلَى كَبِدِي سُخْفَةَ جُوعٍ “Aku tidak memiliki makanan kecuali air zamzam. Akupun gemuk hingga perutku berlipatan, dan aku tidak merasakan kurus karena rasa lapar”. Maka Nabi berkata, إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ، إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ “Sesungguhnya zamzam adalah diberkahi dan makanan yang mengenyangkan” (HR Muslim no 2473)

  11. Keenam : Air zamzam adalah obat penyakit

  12. Telah lalu sabda Nabi shallallahu álaihi wasallam وَشِفَاءُ السُّقمِ “Air zamzam adalah obat penyakit”. Dan hal ini mencakup penyakit badan dan penyakit hati.

    Sungguh betapa banyak orang yang sembuh dari penyakitnya berkat zamzam padahal para dokter sudah lepas tangan tidak mampu untuk mengobati.

  13. Ketujuh : “Air zamzam sesuai dengan keinginan orang yang meminumnya.”

  14. Dari sahabat yang mulia Jabir -radhiyallahu ‘anhu- beliau berkata: aku mendengar Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

    مَاءُ زَمزَم لِمَا شُرِبَ لَهُ

    “Air zamzam sesuai dengan keinginan orang yang meminumnya.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Ibnul Mulaqqin di at-Taudhiih 11/454 dan Al-Alabni di al-Irwaa’ no 1123 dan as-Shahihah no 883)

    Betapa banyak ulama yang dikabulkan doa dan cita-cita mereka setelah berdoa ketika minum air zamzam.