Miqoot adalah tempat atau waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam untuk melaksanakan suatu ibadah. Dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan pelaksanaan haji dan umroh.
Pertama : Miqat Makani (tempat), yaitu tempat-tempat melaksanakan ihram yang telah ditetapkan oleh syariat.
Bagi setiap orang yang hendak melaksanakan ibadah haji atau umrah dilarang melewati Miqat Makani sebelum melakukan ihram.
Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata,
إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَّتَ لِأَهْلِ المَدِينَةِ ذَا الحُلَيْفَةِ، وَلِأَهْلِ الشَّأْمِ الجُحْفَةَ، وَلِأَهْلِ نَجْدٍ قَرْنَ المَنَازِلِ، وَلِأَهْلِ اليَمَنِ يَلَمْلَمَ، هُنَّ لَهُنَّ، وَلِمَنْ أَتَى عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِهِنَّ مِمَّنْ أَرَادَ الحَجَّ وَالعُمْرَةَ، وَمَنْ كَانَ دُونَ ذَلِكَ، فَمِنْ حَيْثُ أَنْشَأَ حَتَّى أَهْلُ مَكَّةَ مِنْ مَكَّةَ
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam telah menetapkan miqat bagi penduduk Madinah adalah Dzul Hulaifah, dan bagi penduduk Syam adalah Al-Juhfah, dan bagi penduduk Najd adalah Qarnul Manazil, bagi penduduk Yaman adalah Yalamlam. Lalu beliau berkata, “Semua miqat-miqat ini diperuntukkan bagi penduduknya dan orang-orang yang melaluinya yang hendak melaksanakan haji atau umrah. Dan siapa yang tinggal di bawah miqot-miqot tersebut (yaitu lokasinya antara Mekah dan Miqot-Miqot tersebut) maka mereka boleh berihram dari tempat mereka seperti penduduk Makkah yang berihram dari Kota Makkah.” (HR Al-Bukhari no 1524)
Kalau kita lihat posisi kota Mekkah sebagaimana kita lihat di gambar peta, disana ada titik-titik miqat yang mengitari Mekah.

Kedua : Miqat Zamani
Yaitu waktu pelaksanaan ibadah haji dan ibadah umrah
1 – Miqat Zamani bagi ibadah haji
Bulan-bulan haji yaitu, bulan Syawal, Dzulqa’dah, dan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah (karena paling terakhir sesoerang mungkin untuk berihram haji adalah sebelum subuh tanggal 10 dzulhijjah)
2 – Miqat Zamani bagi Ibadah umrah : Sepanjang tahun