اَللَّهُـمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muḥammad wa ‘alā āli sayyidinā Muḥammad, kamā shallayta ‘alā sayyidinā Ibrāhīm wa ‘alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Wa bārik ‘alā sayyidinā Muḥammad wa ‘alā āli sayyidinā Muḥammad, kamā bārakta ‘alā sayyidinā Ibrāhīm wa ‘alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Fil-’ālamīna innaka ḥamidun-majīd.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Baginda Muhammad ﷺ dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan shalawat kepada Baginda Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Limpahkanlah berkah kepada Baginda Muhammad ﷺ dan keluarga Muhammad ﷺ sebagaimana Engkau melimpahkan berkah kepada Baginda Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di semesta alam raya, sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Penjelasan
Menurut Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani shalawat Ibrahimiyah adalah shalawat yang paling sempurna shighatnya dibanding shalawat-shalawat yang lain, baik yang ma’tsūrah (diriwayatkan dari Nabi) maupun yang tidak ma’tsūrah. Karena kesempurnaannya ini maka para ulama menentukannya sebagai shalawat yang dibaca ketika seorang Muslim melakukan shalat, di samping karena adanya kesepakatan perihal kesahihan haditsnya. Ada banyak perawi hadits yang meriwayatkan shalawat Ibrahimiyah. Mereka di antaranya Imam Malik di dalam kitab Muwaththa’, Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kedua kitab shahihnya, serta para imam lainnya seperti Abu Dawud, Nasa'i, dan Turmudzi. Imam Al-Iraqi dan Imam As-Sakhawi menuturkan bahwa haditsnya muttafaq ‘alaih. Wallahu a'lam bishawab.